Senja pagi tiba
Di pondok tempat tinggalku
Kuberhadap pada pagi yang dingin
Ketika hujan telah redah
Kumenatap rumah-rumah warga
Tak ada satu pun aktifitas kala itu
Lampu-lampu rumah satu persatu mati
Suasana semakin memilukan hati Mengiris jiwaku
Kutatap kembali apa yang ada diatas kepalaku
Burung-burung sibuk terbang dalam berbagai arah
Setidaknya mereka tahu akan kesibukannya
Setidaknya ia mengetahuinya
Ketika aku memperhatikanya
Tanda akan kegelisahanku semakin nyata
Kuberharap hari itu semuanya telah usai
Aku telah menyecewakan kedua orang tuaku
Sebuah wajah yang begitu kucintai lebih dari diriku
Hari ini kuberharap hujan kembali membasahi pondok
Ketika semalam kuhabiskan waktuku untuk menulis
Bawalah aku ke alam mimpi
Senja di pagi itu
Kutertidur dan kuterbangun kembali.
Makassar, 06.00, 06 Desember 2013
Muh. Aslan Syah
Komentar
Posting Komentar