Langsung ke konten utama

Catatan Kecil Untuk Dunia

Dunia tampak begitu berbeda
Dunia telah berubah
Seiring dengan berubahnya masyarakat
Waktu telah menjawab segalanya
Semua kegelisahan dan keresahan ini

Sebuah teka-teki
Absurd dalam ketiadaan dan keberadaanya
Dunia tak berdaya lagi
Kehancurannya dikerenakan oleh ulah manusia
Keserakahan dan kebenciannya kepada bangsa lain
Menumpahkan darah dan air mata
Di bumi yang tak tahu menahu

Berbicaralah dan jangan engkau membisu kepadaku
Kemiskinan yang dilanda oleh bangsaku
Kekuasaan yang diperebutkan
Eksploitasi kekayaan bumi mengakibatkan bencana yang mematikan
Menguntungkan segelintir manusia egois yang tak berperasaan

Apakah semua ini?
Mengapa dunia berubah dan hanya membisu?
Tuhan jawablah segalanya
Sebuah cacatan kecil tentang duniaku.


Makassar, 3.47, 07 Desember 2013

Muh. Aslan Syah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Era Reformasi

BAB II PEMBAHASAN A.     Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia di Indonesia Sejarah perkembangan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia sudah ada sejak lama. Indonesia adalah negara berdasarkan hukum, hal ini dapat kita lihat dengan tegas di dalam penjelasan UUD NRI tahun 1945. Dalam negara hukum mengandung pengertian setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama di hadapan hukum, tidak ada satu pun yang mempunyai kekebalan dan keistimewaan terhadap hukum. Salah satu tujuan hukum adalah untuk menciptakan keadilan di tengah-tengah pergaulan masyarakat, sedangkan keadilan adalah salah satu refleksi dari pelaksanaan hak asasi manusia dan hukum adalah keterkaitan yang erat, karena dalam pelaksanaan hak asasi manusia. Keterkaitan antara hak asasi manusia dan hukum adalah keterkaitan yang erat, karena dalam pelaksanaan hak asasi manusia adalah masuk ke dalam persoalan hukum dan harus diatur melalui ketentuan hukum. Peran Indonesia dalam perjuangan hak asasi internasional sej

Danau Universitas Hasanuddin

Saat itu, kududuk  di bawah sebuah pohon yang besar Di sebuah pinggir tangah danau  Kulihat barbagai macam aktivitas mahasiswa Memandang danau Universitas Hasanuddin Betapa indahnya suasana itu Seseorang memancing Sekelompok orang berdiskusi Seseorang bercinta Aku menatap mereka Kumelihatnya dan melukisnya dalam-dalam Kuteringat Pada suatu ketika dahulu Saat aku menyelesaikan pendidikanku di sekolah menengah atas Kuingin menjadi seorang mahasiswa di tempat ini Tapi, semuanya telah menjadi angan-angan yang telah berlalu Kupikir tugasku saat ini adalah belajar Dan membaca sebanyak mungkin Kuyakin tuhan mengetahui Yang tebaik untukku Maafkan aku, Kuterpesona dan terjatuh dengan keindahanmu Di danau Universitas Hasanuddin. Makassar, 12 Oktober 2013 Muh. Aslan Syah

Kertas-kertas Yang Berbicara

Sungguh aku tak tahu apa yang mereka pikirkan Orang-orang telah mengasingkan Orang-orang telah melupakan Bagaikan sampah di mata mereka Saat ini engkau telah kesepian Hanya debu-debu yang menempel ditubuhmu Rayap-rayap bernyayi Memangsa dan melukai Wahai kertas-kertas yang berbicara Berbicaralah pada mereka yang telah melupa Berbicaralah bagaikan nyanyian serangga di malam hari. Mario, 09.13, 25 Juli 2013 Muh. Aslan Syah