Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Senja di Pagi Itu

Senja pagi tiba Di pondok tempat tinggalku Kuberhadap pada pagi yang dingin Ketika hujan telah redah Kumenatap rumah-rumah warga Tak ada satu pun aktifitas kala itu Lampu-lampu rumah satu persatu mati Suasana semakin memilukan hati Mengiris jiwaku Kutatap kembali apa yang ada diatas kepalaku Burung-burung sibuk terbang dalam berbagai arah Setidaknya mereka tahu akan kesibukannya Setidaknya ia mengetahuinya  Ketika aku memperhatikanya Tanda akan kegelisahanku semakin nyata Kuberharap hari itu semuanya telah usai Aku telah menyecewakan kedua orang tuaku Sebuah wajah yang begitu kucintai lebih dari diriku Hari ini kuberharap hujan kembali membasahi pondok Ketika semalam kuhabiskan waktuku untuk menulis Bawalah aku ke alam mimpi Senja di pagi itu Kutertidur dan kuterbangun kembali. Makassar, 06.00, 06 Desember 2013 Muh. Aslan Syah

Melawan Rasa Takut

Akan Kusampaikan tentang diriku Yang takut akan kematian Yang menghantui membanyangi jiwa yang hidup Ataukah takut padanya yang tak akan memberikan nilai yang baik untukku Lihatlah dengan mata Ketika sekolompok mahasiswa Melakukan aksi demonstrasi Melawan polisi dengan persenjataannya   Apakah engkau takut padanya? Apakah engkau akan lari dari kenyataan ini? Menghindarlah, jadilah seorang pengecut Ketika kuberjalan Kemenatap mereka pribumi Kulihat bocah-bocah kecil yang tak bersekolah Pengemis tua dipersimpangan jalan Apakah arti semua ini? Ketertidur dalam sebuah malam yang gelap Terbayanglah semuanya Kucoba untuk melawan rasa takut ini Sejak dulu menghantuiku Semua akan berbeda Hari ini akan kubuktikan padamu Pergilah bersamanya melawan ketidakadilan ini. Manuruki, 08 Desember 2013 Muh. Aslan Syah

Kuingin Segera

Ketika telah tiba dipenghujung tahun ini Ketika hujan kian datang membasahi kota Matahari tak pernah muncul ketika itu Kuingin semuanya telah usai Berlalu tanpa luka Suara-suara merdu di kampus Teriakan-teriakan seorang demontran Orang-orang yang dipersimpangan kiri jalan Orang-orang kanan, bahkan orang alim Menemani hari-hariku sajak dulu di tempat ini, Universitas Negeri Makassar Aku masih ingat semuanya 3 tahun yang lalu Ketika itu aku masih menggunakan pakaian hitam dan putih Kira-kira akulah orang yang paling bodah di masa itu Namun, aku datang dalam perbedaan Ketika malam tiba Kuhabiskan waktuku untuk menulis dan berfikir Rasanya bukanlah sesuatu yang sulit untukku Kuingin  menyelesaikannya Kuingin pergi jauh, meninggalkan kota ini Belajar hukum dan sastra di Universitas Indonesia Berdiskusi bersama teman-taman bijak Menemukan buku yang tak pernah kusentuh Kuingin menemukannya. Manuruki, 04.25. 10 Desember 2013 Muh. Aslan Syah

Ketika Suara Adzan Tiba

Suara adzan telah tiba Ayam berkokok, petanda pagi menghampiri Udara terasa dingin  Menusuk jiwa-jiwa sunyi Ketika itu, aku masih dalam kelelahan panjang Mungkin aku dalam kelaparan Ataukah aku belum menyelesaikan sesuatu Cobalah untuk melawan kelelahan Membersihkan tubuh dengan air wudhu Bersembahyang dan meminta doa kepada Tuhan Selalu saja ketika itu,  Wajah kedua orang tuaku terbayang-bayang Kurindu mereka Kurindu akan suasana kecilku dulu Kuingin kembali. Manuruki, 05.00. 10 Desember 2013 Muh. Aslan Syah

Danau Universitas Hasanuddin

Saat itu, kududuk  di bawah sebuah pohon yang besar Di sebuah pinggir tangah danau  Kulihat barbagai macam aktivitas mahasiswa Memandang danau Universitas Hasanuddin Betapa indahnya suasana itu Seseorang memancing Sekelompok orang berdiskusi Seseorang bercinta Aku menatap mereka Kumelihatnya dan melukisnya dalam-dalam Kuteringat Pada suatu ketika dahulu Saat aku menyelesaikan pendidikanku di sekolah menengah atas Kuingin menjadi seorang mahasiswa di tempat ini Tapi, semuanya telah menjadi angan-angan yang telah berlalu Kupikir tugasku saat ini adalah belajar Dan membaca sebanyak mungkin Kuyakin tuhan mengetahui Yang tebaik untukku Maafkan aku, Kuterpesona dan terjatuh dengan keindahanmu Di danau Universitas Hasanuddin. Makassar, 12 Oktober 2013 Muh. Aslan Syah

Catatan Kecil Untuk Dunia

Dunia tampak begitu berbeda Dunia telah berubah Seiring dengan berubahnya masyarakat Waktu telah menjawab segalanya Semua kegelisahan dan keresahan ini Sebuah teka-teki Absurd dalam ketiadaan dan keberadaanya Dunia tak berdaya lagi Kehancurannya dikerenakan oleh ulah manusia Keserakahan dan kebenciannya kepada bangsa lain Menumpahkan darah dan air mata Di bumi yang tak tahu menahu Berbicaralah dan jangan engkau membisu kepadaku Kemiskinan yang dilanda oleh bangsaku Kekuasaan yang diperebutkan Eksploitasi kekayaan bumi mengakibatkan bencana yang mematikan Menguntungkan segelintir manusia egois yang tak berperasaan Apakah semua ini? Mengapa dunia berubah dan hanya membisu? Tuhan jawablah segalanya Sebuah cacatan kecil tentang duniaku. Makassar, 3.47, 07 Desember 2013 Muh. Aslan Syah

Catatan Seorang Mahasiswa

Akhirnya tibalah suatu ketika Di masa aku telah menyelesaikan segalanya Ku rindu akan semua yang pernah ada Sebuah kesaksian akan kerja keras yang terasa begitu dalam Di Universitas Negeri Makassar Aku telah menyelesaikannya Di tempat inilah di Menara Pinisi kutulis sebuah cerita yang pernah ada Semuanya telah hilang ditelan waktu Tapi, semuanya tak akan pernah sirna begitu saja Semua akan ada untuk selamanya. Makassar, 26 November 2013 Muh. Aslan Syah

Makna Kehidupan

Hidup adalah sebuah perbuatan Semuanya telah nyata dalam ketiadaan Ketiadaan yang membawa pada kenyataan Suatu yang harus dilalui Walaupun perih dan pahit rasanya Kehidupan ini penuh dengan darah dan air mata Penuh dengan kemunafiakan dan kebohongan Tak ada lagi cinta akan perdamaian Hidup yang paling bermakna adalah keberanian Dan yang paling terkonyol adalah diperbudak oleh ketakutan. Menara Pinisi, 9.42, 07 November 2013 Muh. Aslan Syah

Mereka Menangis

Para pecinta sastra hadir di malam ini Malam yang cukup panjang bagiku dan bagi mereka Mereka datang untuk mengenangnya Sesosok sastarawan Ahyar Anwar Mati muda meninggalkan karyanya Suara-suara yang merdu Menggetarkan hati semakin dalam Kuingin meneteskan air mata seketika itu Mereka mengangis menyenangnya Mengenang cinta di rumah cintanya Ruangan yang gelab Cahaya lampu bagaikan jarum menusuk mata Jarum yang menusuk hati Memilukan diri Sadar telah nyata tiada Tapi, tetaplah ia ada dalam sastranya Ia akan berbicara dalam bait tulisan Di wajah-wajah mereka yang indah. Manuruki, 16 Desember 2013   Muh. Aslan Syah

Perestroika Kurikulum 2013: Suatu Analisis Komprehensif

Secara etimologis, kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa yunani, yaitu curir yang artinya “pelari”   dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Jadi istilah kurikulum barasal dari dunia olah raga pada zaman romawi kuno di yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish (Nasution, tanpa tahun). Kemudian istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan dimana seorang peserta didik harus menempuh sesuatu untuk mencapai suatu tingkatan yang lebih tinggi. Pada pasal 1 ayat (19) Undang-Undang R.I No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pengembangan Kurikulum tentu memiliki landasan yang merupakan tempat dimana kurikulum tersebut berpijak. Adapun yang menjadi landasa

Beberapa Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Era Reformasi

BAB II PEMBAHASAN A.     Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia di Indonesia Sejarah perkembangan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia sudah ada sejak lama. Indonesia adalah negara berdasarkan hukum, hal ini dapat kita lihat dengan tegas di dalam penjelasan UUD NRI tahun 1945. Dalam negara hukum mengandung pengertian setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama di hadapan hukum, tidak ada satu pun yang mempunyai kekebalan dan keistimewaan terhadap hukum. Salah satu tujuan hukum adalah untuk menciptakan keadilan di tengah-tengah pergaulan masyarakat, sedangkan keadilan adalah salah satu refleksi dari pelaksanaan hak asasi manusia dan hukum adalah keterkaitan yang erat, karena dalam pelaksanaan hak asasi manusia. Keterkaitan antara hak asasi manusia dan hukum adalah keterkaitan yang erat, karena dalam pelaksanaan hak asasi manusia adalah masuk ke dalam persoalan hukum dan harus diatur melalui ketentuan hukum. Peran Indonesia dalam perjuangan hak asasi internasional sej